Jumat, 08 Juli 2011

Akibat Macet Merak, Truk Dialihkan Kejalan Kota Jalan Protokol Semakin Krodit

MERAK,– Atrean diruas jalan tol hingga kilometer 93 akibat penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak kembali terjadi. Akibat antrean itu terpaksa Polres Cilegon mengalihkan kendaraan truk dan kendaraan industri lokal pada jalan protokol Kota Cilegon yang menyebabkan semakin kroditnya kemacetan dijalan kota itu.
Kapolres Cilegon AKBP Umar Surya Fana Kepada Banten Pos, Jumat (8/7), ketika ditemui usai shalat jumat mengatakan, pengalihan itu terpaksa dilakukan untuk menstabilkan lalu lintas industri di Kota Cilegon. Kalau itu tidak dilakukan kata dia, khawatir kegiatan industri dan pelayanan publik di Cilegon akan terhenti walaupun akibatnya kemacetan pada ruas jalan protokol semakin parah. “Tidak mungkin kalau kendaraan lokal juga diwajibkan ikut antre, kegiatan disini bisa mandek,” ujarnya.
Umar menyatakan, Polisi Lalulintas Polres Cilegon hanya mengizinkan kendaraan yang melakukan kegiatan pada daerah Banten dan sekitarnya untuk melewati jalan kota. Sementara itu, untuk kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera lanjutnya, tetap diwajibkan untuk mengikuti antrean pada ruas jalan tol, kecuali kata dia, kendaraan yang membawa bahan pokok yang diperbolehkan berjalan terlebih dahulu, tapi harus melalui gerbang tol Cilegon Barat. “Kalau lewat jalan Kota kami pasti melarang,” ujarnya.
Untuk menangani kemacetan hingga kilometer 93 itu kata Umar, Polres Cilegon selalu berkomunikasi kepada pihak PT ASDP Indonesian Ferry, Merak mengenai perkembangan situasi pada pelabuhan Merak. “Saya harap ini tidak lama, agar kemacetan pada jalan protokol usai,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala PT ASDP Cabang Merak, La Mane mengatakan, penumpuka itu disebabkan karena terjadinya lonjakan mobil pribadi menjelang akhir liburan sekolah. Selain itu kata dia, banyak diantara kapal roro yang kemarin beroperasi sebanyak 25 kapal, banyak diantaranya sedang mengalami perbaikan untuk persiapan mudik lebaran.
Kapal yang beroperasi kali ini kata dia, sebanyak 21 kapal roro, 10 diantaranya sedang mengalami perbaikan persiapan lebaran, sementara itu empat lainnya sedang perawatan atau docking. “Kapal yang beroperasi hanya bisa sebanyak itu, kalau dipaksakan tidak mungkin,” ujarnya.
La Mane menyatakan, pihaknya tidak bisa memastikan dan memprediksi kapan penumpukan teruk itu akan terurai, mengingat kapal yang beroperasi terbilang sedikit. Yang pasti kata dia, pihaknya akan selalu berusaha mengurai penumpukan yang berada diruas jalan tol hingga kilometer 93 itu. “Lonjakan menjelang akhir liburan dan menjelang ramadan ini luar biasa, sementara armada kapal tidak bisa dipaksakan,” tandasnya. (MAN)  
     
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar