Kamis, 07 Juli 2011

Data BPS Tidak Akurat

PULOMERAK,  - Program Bantuan Masyarakat Langsung (BML) sebesar Rp200 ribu per tiga bulan disinyalir masih belum tepat sasaran. Pencairan BML di Kelurahan Lebakgede misalanya, terlihat beberapa peserta yang antre merupakan orang yang tidak layak mendapatkan BML.
Lurah Lebakgede, Ali Fadni ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut mengatakan, kekeliruan penyampaian BML itu tidak dipungkiri. Sebab, kata dia, data yang diambil untuk penyaluran BML itu berasal dari Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten. “Kami juga kesulitan untuk memilah pemberian BML itu,” ujarnya.
Ali menjelaskan, tahun ini Kelurahan Lebakgede menyalurkan dana BML sebesar Rp1,2 miliar lebih bagi 612 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Cara pengambilannya, kata dia, dengan cara menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan tercantum di dalam data BPS. “Kami harap ke depan bisa lebih baik,” harapnya.
Hal senada dikatakan Kasubid Swadaya Masyarakat dan Kelembagaan Masyarakat pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan (BPMKP) Kota Cilegon, Sukroni. Dia mengungkapkan data yang berasal dari BPS itu terlalu banyak yang tidak akurat.
Ketidakakuratan itu terbukti dari jumlah RTS yang tercatat sebanyak 16.978 mengerucut jadi 15.961, atau berkurang menjadi 1.018. Selisih itu diketahui setelah dilakukan verifikasi disetiap kelurahan.
Untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan itu, lanjutnya, BPMKP sudah mengerahkan tim monitoring di 43 kelurahan. “Untuk sementara ini, kami belum mendapatkan laporan mengenai adanya RTS yang tidak layak mendapatkan BML itu,” ujarnya.
Untuk diketahui, dana BML yang dicairkan Pemkot Cilegon sebesar Rp200 ribu per RTS. Jika dilakikan 15.961 RTS, maka dana yang dicairkan untuk BML mencapai Rp3.192.200.000.(MAN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar