Jumat, 08 Juli 2011

Tekan Angka Kematian dengan P4K


JOMBANG, - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon galakan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi saat proses persalinan. Hal itu juga sebagai perwujudan Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan pemerintah pusat.
Kepala Dinkes Kota Cilegon, Suminar, kepada wartawan mengatakan, Program P4K tersebut dilakukan sebagai upaya untuk merubah pandangan masyarakat ketika proses persalainan berlangsung, yang tadinya ditangani dukun harus beralih ke tenaga kesehatan.
“Dulu bidan yang mendampingi dukun, sekarang dukun yang harus mendampingi bidan,” kata Suminar, Jumat (8/7).
Angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan, kata dia,  didominasi saat ibu hamil melakukan persalinan. “Biasanya persalinan yang dibantu dukun setelah melahirkan diberikan ramuan dari dedaunan, hal itu biasanya yang menyebabkan infeksi,” jelasnya.
Suminar mengatakan, tahun 2010 lalu jumlah angka kematian ibu di Cilegon sebanyak 8 orang dari jumlah total persalinan sebanyak 6837. Penyebabnya ada beberapa faktor, hipertensi dalam kehamilan sebesar 50 persen, 25 persen karena disebabkan pendarahan, dan 25 persen akibat yang lain-lain.
Suminar berharap dengan Program P4K tersebut angka kematian ibu dan bayi saat persalinan dapat ditekan seminim mungkin. Untuk menjamin kesehatan persalinan, Dinkes melakukan pendataan ibu hamil serta memberikan pengarahan untuk memeriksakan ke bidan serta persalinannya nanti dibantu bidan dan warga sekitar juga turut siaga.
Terpisah, Kepala Puskesmas Citangkil, Diah Sulistyowati mengatakan, di kelurahan juga sudah ada Pusat Persalinan Desa (Pulindes) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang dipersiapkan untuk menangani persalinan. “Pulindes dan Poskesdes sudah ada di kelurahan-kelurahan,” katanya.(CR-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar