Rabu, 11 Mei 2011

Penekanan dana JJS harus minimal

Merak - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menegaskan penggunaan anggaran negara akan ditekan seminimal mungkin dalam proyek Jembatan Selat Sunda (JSS). Proyek senilai US$ 25 miliar ini diupayakan sebagian besar akan memakai dana swasta.

"Kita akan memanfaatkan sebanyak mungkin investor. Kita akan meminimalisir menggunaan APBN. Kalau kita bisa mengambil investor kita berikan ke investor Yang tidak bisa kita serahkan kepada pihak ketiga terpaksa kita serahkan ke APBN," kata Djoko di sela-sela acara peresmian flyover Merak, Banten, Selasa (10/5/2011).

Ia mengatakan sampai saat ini persiapan pembangunan proyek JSS tidak ada masalah. Djoko menambahkan saat ini dari sisi pemeritah pusat sudah memiliki tim khusus soal JSS ini. Saat ini untuk masalah koordinasi, masih perlu membahas antara kementerian dengan kabupaten di daerah khususnya di wilayah Lampung dan Banten.

"Masih persiapan 2014 baru mulai ground breaking," katanya.

Djoko juga sudah menyampaikan beberapa kali bahwa, pembangunan proyek jembatan yang akan menjadi salah satu terpanjang di dunia ini sudah memperhitungkan aspek kegempaan dan lempengan di kawasan Selat Sunda.

"Itu sudah kita perhitungkan," katanya.

Seperti diketahui proyek JSS ditargetkan bisa dimulai pembangunannya pada 2014.
Jembatan sepanjangan kurang lebih 29 Km ini akan membelah Selat Sunda menghubungkan Provinsi Banten dan Lampung. Jika tak ada aral melintang proses pengerjaan proyek ini membutuhkan waktu 8-10 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar