Minggu, 10 Juli 2011

Kemacetan Merak, Sumber Rezeki Pedagang Asongan


MERAK, – Kemacetan di Jalan Tol Merak-Tangerang hingga mencapai kilometer 93 banyak pihak yang menilai merasa dirugikan. Namun berbeda dengan pedagang asongan disekitar kemacetan itu.
Kemacetan yang dianggap mengganggu stabilitas ekonomi nasinal itu, malah membawa rezeki tersendiri bagi para pedagang asongan yang menjajakan dagangannya kepada para sopir truk yang mengantre.
Dengan adanya para pedagang asongan itu. Pasalnya, Dengan adanya pedagang asongan itu, para sopir truk yang ikut mengantre merasa terbantu karena bisa mendapatkan makanan dengan tidak harus mencari warung.
Agus (30) salah seorang pedagang nasi bungkus keliling kepada Banten Pos, Minggu (10/7), mengatakan, semenjak terjadi kemacetan di Jalan Tol Merak-tangerang, penghasilan yang didapat selama berjualan nasi bungkus meningkat dari hari biasanya.
Pada hari biasa lanjutnya, dia biasa berjualan nasi bungkus hanya sebanyak 20 bungkus saja,  dengan penghasilan selama satu hari sebesar Rp50 ribu. Sementara itu, semenjak ada kemacetan yang berlarut-larut lanjutnya, jumlah nasi bungkus yang dijual lebih ditingkatkan mencapai 50 bungkus, dengan penghasilan mencapai Rp200 ribu dalam sehari. “Lumayan buat anak yang mau masuk sekolah,” ujarnya.
Senada dikatakan Reni (25) pedagang asongan penjual kopi keliling. Dia mengatakan, pendapatan dari hasil menjual kopi, kata dia, dalam sehari bisa menghasilkan uang hingga mencapai Rp 50 ribu.
Dengan bermodalkan termos air panas lanjutnya, dan berbagai kopi bungkus yang dijajakan, itu bisa menambah penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari. “Lumayan saja mas buat kebutuhan dapur,” ungkapnya.
Terpisah, Sabarna (35) salah seorang sopir truk pada antrean Tol Merak-Tangerang mengaku, merasa terbantu dengan adanya pedagang asongan yang setiap pagi berkeliling menjajakan dagangan mereka.
Dengan banyaknya pedagang asongan itu kata dia, para sopir tidak repot harus mencari warung untuk membeli makanan atau minuman pada saat mengatre hingga berhari-hari. “Di jalan tol kan tidak ada warung. Salah satu yang membantu kita buat makan, ya pedagang asongan,” tandasnya. (MAN)           

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar