Rabu, 06 Juli 2011

Air tidak Kunjung Datang, Warga Rusak Fasilitas Pemkot


PULOMERAK, – Warga Cipala Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Pulomerak merusak  tangki penampungan air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cilegon. Perusakan itu disebabkan warga kesal karena air bersih yang mereka harapkan tidak kunjung mengalir ketempat mereka tinggal. Hal itu dikatakan RM (38) salah satu warga setempat kepada Banten Pos, kemarin.
RM mengatakan, proyek pembuatan sumur bor yang berlokasi di Lingkungan Tanjung sekong, Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Pulomerak tidak diteruskan oleh pihak terkait. Proyek itu dibangun sekitar beberapa tahun yang lalu pada saat pencalonan anggota dewan Hasbudin pada fraksi Partai Amanat Nasional yang menjanjikan akan mengalirkan air bersih untuk keperluan warga setempat. Namun kata dia, hingga saat ini janji itu hanya terealisasi setengah-setengah dan tidak ada kelanjutannya. “Kalau lagi nyalon ngumbar janji, tapi tidak ada buktinya,” ujar pria berambut keriting pada saat ditemui sedang menggembala kambing itu.
RM mengungkapkan, Hasbudin pada waktu yang lalu, menjanjikan akan melanjutkan proyek penyaluran air bersih itu. Kata dia, Hasbudin pada waktu itu mengatakan kepada warga, akan   menargetkan proyek itu selesai dibangun pada bulan Maret 2011 yang lalu. Bahkan apabila pada bulan Maret itu tidak juga kunjung usai, Hasbudin menantang kepada warga untuk demo datang langsung ketempat tinggalnya. “Tidak usah mengetuk pintu rumah saya, kalau perlu tendang saja pintu rumah saya kalau pembuatan sumur bor itu pada bulan tiga besok tidak mengalir kerumah warga,” ujar RM seraya menuturkan ucapan Hasbudin.
Namun hingga saat ini ucapan Hasbudin itu tidak pernah terbukti. Akibatnya, warga kesal dengan janji-janji yang pernah dilontarkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Cilegon  itu,   akhirnya melampiaskan kekesalan warga itu dengan merusak. Warga masih takut apabila melakukan demo. Perusakan tangki itu lanjutnya, dilakukan dengan membacok menggunakan golok dan bahkan ada yang ingin melakukan pembakaran pada tangki penampungan air itu. “Pembakaran itu untungnya bisa dicegah, namun tangki itu robek sebagian,” ungkapnya.
Warga menghimbau kepada Pemkot Cilegon agar bisa melanjutkan proyek penyaluran air itu. selama ini kata dia, warga setempat masih bersusah payah untuk mendapatkan air bersih apalagi pada musim kemarau. “Untuk mendapatkan air 20 liter saja, kita harus mencari air hingga kiloan meter. Jadi kepada Walikota kami mohon agar bisa melanjutkan proyek itu,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon Hasbudin Ketika dihubungi Banten Pos mengatakan, proyek pembuatan sumur bor untuk warga Cipala itu merupakan proyek milik pemborong asal Merak yang bekerjasama dengan dirinya. Namun kata dia, manager pemborong itu tidak jelas dan juga Hasbudin mengatakan pimpinan proyek itu  agak “gila” sehingga proyek itu tidak dilanjutkan. “Proyek itu yang mimpin gila, saya juga kecewa,” ujarnya.
Ketika disinggung mengenai ucapan dirinya memberikan janji kepada warga setempat. Mengenai hal itu Hasbudin enggan memberikan komentarnya. “Kalau fasilitas itu dirusak warga biarkan saja sih, toh mereka juga yang rugi” ujarnya singkat.
Menurut pantauan Banten Pos, disepanjang jalan Cipala terlihat pipa air yang terbuat dari logam membentang panjang hingga ke pemukiman warga. Namun pipa itu hanya menjadi fasilitas mubazir karena tidak dapat dimanfaat oleh warga. Terlihat pula panel untuk menghidupkan mesin pompa sumur bor yang terlihat berkarat dan rusak, sementara itu, tangki penampungan air seharga jutaan rupiah itu robek akibat sabetan benda tajam pada beberapa bagian. (CR-1)

      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar